Profil Irwandi Yusuf
drh. Irwandi Yusuf M.Sc. lahir di Bireuen, Aceh, 2 Agustus 1960 juga merupakan mantan Gubernur Provinsi Aceh, priode 2007-2012. Irwandi Yusuf menamatkan pendidikan setara sekolah menengah pertama, dia melanjutkan ke Sekolah Penyuluhan Pertanian di Saree dan kuliah di Faktultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Aceh dan meraih gelar sarjana pada 1987, kemudian ia sempat menjadi dosen pada 1989 di jurusan yang sama hingga Ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan S-2 di College of Veterinary Medicine State University (Universitas Negeri Oregon), Amerika Serikat.
![]() |
Irwandi Yusuf (acehterkini.com) |
Irwandi Yusuf merupakan salah satu mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka dan dipercaya menduduki posisi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM dari tahun 1998-2001. Keterlibatan Irwandi sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM membuat ia berurusan dengan aparat keamanan Indonesia dan ditangkap pada awal 2003. Ia divonis 9 tahun dalam kasus Makar. bencana Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004, membuat ia berhasil lolos dari penjara Keudah, Banda Aceh kemudian melarikan diri ke Finlandia, dan ia diberikan tugas oleh petinggi GAM di Swedia sebagai Koordinator Juru Runding GAM. Saat rapat pertama Aceh Monitoring Mission, dia tampil sebagai koordinator Juru Runding GAM di Aceh (2001–2002).
Dalam pelantikan Irwandi sebagai Gubernur Aceh 2007 lalu dihadiri oleh beberapa mantan kombatan dan sipil GAM juga para aktivis Sentral Informasi Referendum Acheh (SIRA), Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan Djalil dan sejumlah anggota DPR-RI seperti Ferry Mursidan Baldan, Ahmad Farhan Hamid, serta Nasir Djamil. Undangan dari luar negeri di antaranya Duta Besar Inggris, Duta Besar Kanada, Duta Besar Finlandia, serta Wakil Duta Besar Amerika Serikat, perwakilan lembaga internasional, seperti Bank Dunia dan perwakilan dari Uni Eropa.
Dan kini di Pilkada 2017 ia kembali maju menjadi calon gubernur Aceh bersama Nova Iriansyah
Profil Nova Iriansyah
Nova Iriansyah adalah putra Gayo. Ia berasal dari Linung Bulen I, sebuah kampung di Kecamatan Bintang, Aceh Tengah. Meski tak lahir dan besar di kampung itu, tapi Nova mengecap pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 3 Takengon. Itulah sebabnya, ia berusaha menyempatkan diri menjenguk kampung leluhur ketika pulang ke Tanah Gayo.
Ia lahir di Banda Aceh 22 November 1963. Awalnya ia lebih dikenal sebagai dosen, usahawan, dan arsitek di Banda Aceh. Mengajar di Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, (1989 s/d 2006), Komisaris PT. Mega Desain Konsultan dan PT. Archie Forum Konsultan, (2006 s/d 2008). Meraih gelar Magister Teknik Arsitektur (S-2), ITB Bandung – 1998, dan Sarjana Teknik Arsitektur (S-1), ITS Surabaya – 1988.
Tapi dunia politik seolah memanggilnya pulang. Nova kemudian bergabung dengan Partai Demokrat dan memimpin Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrat Provinsi Aceh 2006-2011, dan kemudian mengantarkannya ke Senayan sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan NAD-1 pada Pemilu 2009 silam. Dia pula yang menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TIMKAMDA) SBY-Boediono, Provinsi Aceh pada Pilpres 2009 yang meraih kemenangan fantastis 94 %. Persentase tertinggi yang diraih SBY-Boediono di seluruh Indonesia.
Darah politik memang takkan pernah berhenti mengalir dari dalam tubuh pria jangkung ini. Ayahnya, HM Nurdin Sufie, adalah politisi kawakan yang menjadi Bupati Aceh Tengah pada 1970-1974, dan berhasil meletakkan pondasi pembangunan Aceh Tengah, sebelum kemudian dilanjutkan dan diisi oleh bupati berikutnya, HM Beni Banta Cut, BA.
“Saya memang berada dalam lingkungan politik. Bapak yang memperkenalkannya,” kata Nova. Dunia politik itu pula akhirnya menjadi muara hidupnya. Berkiprah sebagai wakil rakyat di Senayan, bukanlah sebuah pekerjaan mudah. “Aceh memerlukan perhatian besar karana baru saja selesai konflik dan tsunami,” kata Nova. Inilah yang dia suarakan di ruang-ruang sidang Komisi V, komisi yang membidangi infrastruktur dan perhubungan.
Sebagai putra Gayo, Nova ingin tetap merawat identitasnya. “Kemanapun pergi, saya tetap Gayo,” katanya. Ia berusaha tetap berkomunikasi dalam bahasa Gayo dan memperkenalkan kebudayaan Gayo dalam keluarganya. Nova menikah dengan DR Ir Dyah Erti Idawati, MT dan dikaruniai dua anak yang beranjak dewasa, Riandy Oyadiwa (18 Thn) dan Ghaqa Dirgandana (16 Thn).
0 Response to "IRWANDI - NOVA PILIHAN CERDAS NO URUT 6"
Posting Komentar